Gambar_Langit

PDAM OKU Perluas Jangkauan Pelayanan Ke Kecamatan

waktu baca 2 menit
Sabtu, 5 Jan 2019 16:21 0 99 Admin Pelita

OKU, Pelita Sumsel –  Dalam upaya memperluas daya jangkauan pelayanan khususnya di beberapa kecamatan di bumi sebimbing sekundang seperti kecamatan Lubuk Raja, Ulu Ogan dan Peninjauan, PDAM Kabupaten OKU menargetkan selama dua tahun kedepan bisa melayani minimal 6.000 pelanggan baru  dikecamatan tersebut.

Dirut PDAM OKU, H Abi Kusno, mengatakan pada tahun 2019 dan 2010 ini PDAM OKU akan mendapatkan kucuran dana puluhan miliar rupiah dari bantuan pusat dan APBD OKU. “Alhamdulilah kerja keras kita untuk mengajukan bantuan dana dari pusat akhirnya terealisasi, dan akan kita pergunakan untuk memperluas daya jangkauan pelayananan khususnya di kecamatan yang selama ini tidak tersentuh oleh kita,” kata Abi, Sabtu (5/12).

Untuk tahap awal lanjut dia, pihaknya tahun 2018 lalu telah menyelesaikan proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kecamatan Lubuk Raja. Rencananya kata Abi, pada pertengahan Januari 2019 nanti proyek itu akan diresmikan pengoperasiannya. “Untuk tahap awal ada 1000 warga yang akan menikmati layanan air bersih dari kita dan ditargetkan pada 2020 nanti 4.000 pelanggan baru di wilayah itu akan kita layani,” bebernya.

Selanjutnya, PDAM OKU pada 2020 nanti juga akan melakukan pembangunan sistem gravitasi sepanjang 54 kilometer di Kecamatan Ulu Ogan. “Saat ini usulannya sudah diterima oleh pusat. Tinggal tim teknis melakukan survey saja dan tahun depan pembangunannya akan direalisasikan,” katanya.

Selain itu kata Abi menambahkan,  pihaknya pada 2020 nanti juga akan membangun SPAM berkapasitas 20 liter/detik di Kecamatan Peninjauan. “Jika sudah dibangun ditargetkan ada 2.000 pelanggan baru bisa kita layani,” tandasnya.

Lalu saat ditanya berapa tarif untuk menjadi pelanggan baru PDAM OKU di tiga kecamatan itu? Abi mengatakan, biar warga banyak berminat, maka pihaknya memberikan harga khusus bagi masyarakat yang ingin menikmati layanan air bersih di tiga kawasan tersebut.

“Biayanya cuma Rp750 ribu/pelanggan, sementara tarif normal Rp1,5 juta/pelanggan. Kenapa bisa murah? Karena sebagian besar peralatan yang akan disambungkan di rumah warga biayanya sudah ditanggung oleh pemerintah. Jadi warga tinggal bayar biaya tambahan saja seperti membeli selang dan lain sebagainya,” ungkapnya. (KBT).

Editor : Wawan Hasbuan.

LAINNYA