Gambar_Langit

Dodi: Kita Insya Allah Menang, Dimulai Di Tanjung Agung Barat

waktu baca 4 menit
Senin, 30 Jan 2017 01:41 0 133 Redaktur Pelita Sumsel

Sekayu, Pelita Sumsel-Ribuan warga dan simpatisan sudah berkumpul di bawah panggung kampanye dialogis terbuka, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Muba H Dodi Reza Alex dan Beni Hernedi, di Desa Tanjung Agung Barat. Tiba-tiba saja puluhan orang menyeruak masuk dalam keramaian lalu seorang dari mereka naik ke panggung dan menyerobot mikropon dengan maksud membubarkan acara tersebut.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun. Kampanye dialogis H Dodi Reza Alex, dijadwalkan Minggu (29/1). sekitar pukul 13.30 wib. Pada saat sejumlah simpatisan yang terdiri dari ibu-ibu yang sedang bernyanyi, sembari menuggu kedatangan H Dodi Reza Alex, tiba-tiba saja, ada teriakan Pak Dodi datang. Kamudian para ibu berhenti bernyanyi, seketika seorang mengambil alih mikropon di atas panggung dan meneriakkan bahwa kampanye tanpa ijin dan harus dibubarkan. “Ada sekitar tiga puluh orang yang tadi merangsek kekerumunan ikut berteriak, ‘bubar, bubar, chaos, chaos,” kata salah seorang saksi mata yang enggan menyebutkan namanya.

Setelah beberapa saat, lalu suasana hening. Suara isak tangis dari beberapa sudut bersahutan. Tampak wajah petugas keamanan tegang. Dan seorang yang mengaku PPL dengan berseragam Panwaslcam lengkap dengan tanda dan lambang institusi mengambil mikropon dan mengumumkan bahwa kampanye  batal. “Orang yang berbaju PPL itu dan mengaku sebagai anggota panwascam itu lantang menyebut kampanye harus bubar sebab tak ada ijin kampanye,” kata ibu-ibu yang mengaku Rusmini (55), warga Tanjung Agung Barat.

Sementara itu, calon Bupati Muba, H Dodi Reza Alex sekitar pukul 14.00 Wib, tiba di tempat transit kediaman Alpian H Kowi. Di tempat transit Dodi mendengar laporan ada ‘gangguan” di arena panggung kampanye.  Kata Dodi, “Ini mungkin ada miskomunikasi di tingkat bawah.”

Terlihat, Dodi bersikap tenang di depan puluhan ormas yang menyambutnya di tempat transit. Kepada para tetua masyarakat dan pemuka agama ini putra sulung Alex Noerdin tetap sareh. “Kita Insya Allah menang. Jangan terpancing oleh perilaku anarkis.  Kemenangan kita akan dimulai di Tanjung Agung Barat ini,” ucapnya

Info lain menyebutkan bahwa sesaat kedatangan calon Bupati Muba nomor urut 1,  sebuah sepeda motor melintas. Amiri, calon bupati nomor urut 2 tampak berbonboncengan di kursi penumpang. Lalu Amiri turun, duduk di balai-balai depan persis rumah transit. Sejenak duduk, Amiri pun turun berjalan menuju rumah dimana Dodi singgah. Sambil teriak akan membawa rakyat menyerbu lokasi transit Amiri menghentikan langkahnya persis di depan pagar. “Kamu buat kampanye tanpa ijin.  Gawe apo itu. Agek aku suruh warga datang serbu ke sini,” ujar salah satu warga yang menirukan ucapan Paslon 2.

Sementara itu, di lokasi panggung,  sejumlah warga membubarkan diri takut kacau. Saat itu Kapolsek Lais, AKP Fery bersama staf turun di lapangan mencoba menjaga situasi tetap kondusif. Namun, warga terburu takut dan membubarkan diri. Panggung sepi, kampanye pun batal. Di tengah jalan pulang dari lokasi sekitar pukul 16.00, Dodi berpapasan dengan Kapolres Muba,  AKBP Julian Muntaha. Kedua mobil yang membawa Kapolres dan Dodi berhenti bersebelahan. Ada komunikasi antar keduanya soal kondisi pembubaran kampanye dari dalam mobil.

Kapolres AKBP Julian Muntaha meluncur menuju lokasi kampanye. Dodi meluncur ke Palembang. Saat singgah di sebuah rumah makan, Dodi Kepada media menyebut akan mengusut tuntas dugaan pelanggaran kampanye yakni upaya menghalangi kampanye dari warga yang diduga dari pendukung paslon nomor 2. “Saya akan mengusut kejadian ini dengan mengambil kronologis kejadian. Jika ada dugaan pelanggaran pidana pilkada saya akan mengajukan protes tesmi ke penyelenggara dan segera menyiapkan langkah hukum untuk pengaduan.  Ini kejadian serius yang menimpa seorang calon dalam kampanye. Yang memprihatinkan ini juga melibatkan seorang yang mengaku PPL  (petugas pengawas lapangan).

Terpisah Ketua Panwaslih Kabupaten Muba, Andi Gunawan, SH saat dihubungi melalui pesan singkat saat ditanyakan perihal insiden pembubaran kampanye oleh sejumlah orang, yang terjadi di Kecamatan Lais hanya menjawab, wartawan tentunya memiliki atau mengetahui jadwal kampanye, dan menyarankan untuk membaca secara teliti jadwal kampanye. “Dindokan pasti ade jadwalnye, baco lagi dindo,” balasnya. Sebaliknya ketika ditanya kronologis kejadian, tidak ada jawaban hingga beriat ini diturunkan. (*)

Sumber :Detiksumsel.com

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA